Mentan Amran Janji: Harga Beras Turun dalam 14 Hari ke Depan
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan pernyataan tegas terkait gejolak harga beras di pasaran. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Mentan Amran menyatakan bahwa pemerintah menjamin harga beras akan turun dalam waktu 14 hari ke depan.
Pernyataan ini datang di tengah keresahan masyarakat akibat lonjakan harga beras yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, beras adalah kebutuhan pokok yang tak tergantikan. Maka tak heran, harga yang terus naik menjadi isu nasional yang menyita perhatian banyak pihak.
Strategi Pemerintah: Stabilisasi Lewat Pasokan dan Panen Raya
Dalam penjelasannya, Mentan Amran mengungkapkan bahwa penurunan harga beras akan dicapai melalui beberapa langkah strategis, antara lain:
• Percepatan distribusi beras Bulog ke pasar-pasar tradisional dan retail modern.
• Pemanfaatan stok cadangan pangan nasional untuk membanjiri pasar secara terukur.
• Pengawasan ketat terhadap tengkulak dan spekulan yang berpotensi menahan pasokan.
• Panen raya di sejumlah daerah yang diproyeksikan mulai mengguyur pasokan beras dalam dua minggu ke depan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh jajaran. Panen raya akan mulai masif, dan stok beras akan membanjiri pasar. Harga pasti turun dalam 14 hari,” tegas Amran.
Dukungan Bulog dan Pemerintah Daerah
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari Perum Bulog, yang menyatakan siap menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke titik-titik rawan inflasi. Selain itu, sejumlah pemerintah daerah juga dilibatkan untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak terhambat di lapangan.
Bulog juga diminta tidak ragu untuk menggelar operasi pasar, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak kenaikan harga secara signifikan.
Reaksi Publik dan Tantangan di Lapangan
Meskipun banyak yang menyambut baik langkah pemerintah, sebagian kalangan publik masih menaruh keraguan. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa janji penurunan harga sering kali tidak terealisasi sepenuhnya karena tantangan di lapangan, mulai dari cuaca ekstrem, jalur distribusi tersendat, hingga ulah oknum penimbun.
Namun, tak sedikit pula masyarakat yang berharap besar pada kepemimpinan Mentan Amran yang dikenal lugas dan cepat bertindak.
“Kalau benar harga turun dalam dua minggu, ini kabar baik. Tapi kami tunggu buktinya,” ujar seorang pedagang di Pasar Induk Cipinang.
Ujian Kepercayaan di Tengah Gejolak Pangan
Janji Mentan Amran untuk menurunkan harga beras dalam waktu 14 hari bukan hanya soal kebijakan ekonomi, tetapi juga menjadi ujian kepercayaan publik terhadap pemerintah. Di tengah situasi global yang tak menentu dan perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan, ketegasan dan kecepatan menjadi kunci utama.
Jika janji ini berhasil ditepati, pemerintah bukan hanya menyelamatkan daya beli rakyat—tetapi juga mengembalikan kepercayaan bahwa negara hadir di tengah krisis.