Cerita Mencekam Korban Banjir Bali: Air Seperti Tsunami dan Warga Panik Bergelantungan
Derasnya hujan yang mengguyur Bali dalam beberapa hari terakhir membawa bencana besar. Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga meninggalkan kisah mencekam dari para korban yang berhasil selamat.
Air Bah Datang Tiba-Tiba
Salah seorang warga menceritakan detik-detik saat banjir datang. Menurutnya, air meluncur deras seolah tanpa peringatan, menyerupai gelombang tsunami kecil yang menghantam rumah-rumah di sepanjang aliran sungai. Dalam hitungan menit, jalanan berubah menjadi arus deras yang menyeret apa saja yang dilaluinya.
“Air datang begitu cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang. Yang bisa dilakukan hanya lari keluar rumah dan mencari tempat tinggi,” ujar seorang korban yang masih trauma.
Warga Bergelantungan Menyelamatkan Diri
Di tengah kepanikan, banyak warga terpaksa bergelantungan di pohon, atap rumah, bahkan tiang listrik untuk menyelamatkan diri dari terjangan banjir. Suasana semakin mencekam ketika arus air membawa puing kayu, batu, dan lumpur yang menambah bahaya bagi siapa pun yang terjebak.
Teriakan minta tolong terdengar di berbagai penjuru, sementara tim penyelamat berusaha mengevakuasi warga dengan perahu karet. Beberapa orang hanya bisa bertahan sambil menunggu arus sedikit mereda sebelum dijangkau petugas.
Trauma yang Membekas
Bagi para korban, pengalaman tersebut akan sulit dilupakan. Banyak dari mereka kehilangan rumah, harta benda, bahkan anggota keluarga. Namun, yang paling membekas adalah rasa takut ketika harus berjuang melawan derasnya air dengan cara seadanya.
“Rasanya seperti kiamat kecil. Kami hanya bisa pasrah sambil berharap ada yang menolong,” ungkap seorang warga lain dengan mata berkaca-kaca.
Upaya Penanganan dan Harapan
Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan evakuasi serta menyalurkan bantuan ke lokasi terdampak. Posko darurat didirikan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal, lengkap dengan bantuan makanan, pakaian, serta layanan medis.
Meski bencana ini menimbulkan duka mendalam, semangat kebersamaan warga tetap terlihat. Mereka saling membantu, menolong tetangga, dan berusaha bangkit dari musibah.
Kisah mencekam dari korban banjir Bali menjadi pengingat bahwa bencana alam bisa datang kapan saja tanpa peringatan. Kesiapsiagaan, kepedulian, dan solidaritas menjadi kunci utama untuk menghadapi situasi darurat semacam ini.