Aktivitas Vulkanik Meningkat: Gunung Dukono Kembali Erupsi di Halmahera Utara
Halmahera Utara – Aktivitas vulkanik di Gunung Dukono kembali menunjukkan peningkatan. Gunung berapi yang terletak di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi dengan menyemburkan kolom abu setinggi 1.100 meter di atas puncak. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampak yang ditimbulkan.
Kolom Abu Vulkanik Mencapai 1.100 Meter
Gunung Dukono merupakan salah satu gunung api yang tergolong aktif dan berstatus waspada dalam beberapa tahun terakhir. Erupsi terbaru terjadi pada Jumat, 22 Maret 2025, dengan kolom abu berwarna kelabu tebal yang teramati mengarah ke barat laut.
PVMBG melaporkan bahwa letusan tersebut berlangsung secara kontinu, mengeluarkan abu vulkanik dengan intensitas sedang hingga tinggi. Berdasarkan pengamatan seismik, aktivitas kegempaan di gunung ini mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir, yang mengindikasikan adanya pergerakan magma di dalam perut bumi.
Dampak Erupsi: Masyarakat Diminta Waspada
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik ini, masyarakat sekitar Gunung Dukono diminta untuk tetap waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang. PVMBG mengimbau warga agar tidak memasuki radius 3 kilometer dari kawah guna menghindari potensi bahaya, seperti lontaran material vulkanik dan paparan gas beracun.
Selain itu, abu vulkanik yang terbawa angin dapat berdampak pada kesehatan pernapasan, mengganggu aktivitas penerbangan, serta merusak tanaman dan sumber air bersih. Oleh karena itu, warga disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan serta menutup sumber air agar tidak tercemar abu.
Status Gunung Dukono dan Langkah Mitigasi
Hingga saat ini, Gunung Dukono masih berada pada Status Level II (Waspada), yang berarti aktivitas vulkanik terus dipantau secara ketat oleh pihak berwenang. Jika terjadi peningkatan lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan statusnya akan dinaikkan ke Level III (Siaga).
Sebagai langkah mitigasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyiapkan rencana evakuasi bagi warga yang tinggal di wilayah berisiko tinggi. Selain itu, masyarakat yang terdampak abu vulkanik diimbau untuk segera melapor jika mengalami gangguan kesehatan akibat erupsi.
Erupsi Gunung Dukono di Halmahera Utara menjadi pengingat akan tingginya aktivitas vulkanik di Indonesia yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik. Peningkatan aktivitas ini menuntut kewaspadaan masyarakat serta kesiapan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan dampak yang lebih luas.
Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diharapkan untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan tidak panik menghadapi situasi ini. Dengan kesiapsiagaan yang baik, dampak erupsi dapat diminimalkan sehingga keselamatan warga tetap terjaga.