Kadishub Segera Periksa Oknum Dishub Jakpus yang Diduga Palak Sopir Bajaj
Dugaan pungutan liar kembali mencoreng wajah pelayanan publik di Ibu Kota. Seorang oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Pusat diduga melakukan pemalakan terhadap sopir bajaj di wilayah tersebut. Kabar ini cepat menyebar setelah video yang merekam aksi dugaan pungli beredar di media sosial, memancing amarah publik dan simpati terhadap para sopir bajaj yang sehari-hari berjuang di jalanan untuk mencari nafkah.
Viral di Media Sosial
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria berseragam Dishub menghampiri sopir bajaj yang sedang menepi. Terlihat percakapan singkat yang kemudian diakhiri dengan penyerahan sejumlah uang dari sopir kepada petugas tersebut. Meskipun tidak terdengar jelas percakapannya, narasi video yang diunggah menyebutkan bahwa sopir bajaj dipaksa memberikan uang agar tidak ditilang dengan alasan yang tidak jelas.
Video ini pun menuai banyak komentar dari warganet yang geram dengan ulah oknum petugas yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat, bukan malah menambah beban rakyat kecil.
“Bajaj sudah sepi penumpang, masih juga dipalak,” tulis salah satu warganet dalam komentarnya.
Kadishub Jakarta Gerak Cepat
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan segera memeriksa oknum petugas yang diduga melakukan pungutan liar tersebut.
“Kami akan memanggil dan memeriksa petugas yang bersangkutan. Jika terbukti melakukan pungli, akan diberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Syafrin.
Syafrin menegaskan bahwa Dishub DKI Jakarta berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bersih dan transparan kepada masyarakat. Dirinya juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan praktik pungli di lapangan agar dapat segera ditindaklanjuti.
Tekanan Berat untuk Sopir Bajaj
Para sopir bajaj di Jakarta saat ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan dengan transportasi online hingga kenaikan harga spare part dan bahan bakar. Dugaan pungli semacam ini tentu menjadi beban tambahan bagi mereka yang sudah berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya.
“Pendapatan sekarang pas-pasan, kalau dipalak seperti ini, makin sulit buat setor ke pemilik bajaj,” ungkap seorang sopir bajaj yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat Dukung Penindakan Tegas
Publik memberikan apresiasi atas respons cepat Kadishub untuk menangani kasus ini. Banyak masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan menegaskan pentingnya pengawasan di lapangan agar citra pelayanan publik tetap terjaga.
“Kalau dibiarkan, sopir bajaj bisa semakin sengsara. Bagus kalau segera ditindak,” kata seorang warga Jakarta.
Bersihkan Pelayanan Publik dari Pungli
Kasus dugaan pungli oleh oknum Dishub Jakpus ini menjadi pengingat bahwa pelayanan publik harus dijalankan dengan integritas dan profesionalisme. Rakyat kecil seperti sopir bajaj tidak boleh menjadi korban pemalakan yang semakin menambah beban hidup mereka.
Langkah tegas Kadishub Jakarta untuk segera memeriksa dan menindak oknum yang terlibat diharapkan dapat menjadi efek jera bagi petugas lain agar tidak bermain-main dengan praktik pungli, serta memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Jika masyarakat menemukan praktik serupa di lapangan, mereka diimbau untuk segera melapor agar Jakarta bisa menjadi kota yang bersih dari pungli, adil, dan ramah bagi semua.