Presiden Prabowo Targetkan 200 Sekolah Rakyat: Kemensos Siap Jalankan Misi Besar
Di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, arah pembangunan nasional mulai menampakkan fokus barunya: pendidikan untuk rakyat kecil. Salah satu langkah nyata yang akan segera diwujudkan adalah target pembangunan 200 Sekolah Rakyat di berbagai penjuru Indonesia, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terpencil.
Langkah ini bukan sekadar simbolik. Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyatakan kesiapannya untuk mengemban misi besar ini sebagai bentuk konkret dari visi keadilan sosial yang diusung pemerintahan baru.
Visi Prabowo: Pendidikan sebagai Pilar Keadilan
Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan adalah kunci utama pengentasan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dalam berbagai pidato dan pernyataannya, Prabowo berulang kali menegaskan pentingnya menghadirkan sekolah yang benar-benar menjangkau rakyat, tidak hanya dari sisi lokasi, tetapi juga kurikulum dan nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar bangunan. Ini adalah tempat menanam harapan dan keberdayaan bagi anak-anak bangsa yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan layak,” ujar Prabowo dalam pernyataan resminya.
Kemensos Siap Jalankan Instruksi Presiden
Sebagai lembaga yang berhubungan langsung dengan kelompok rentan dan masyarakat miskin, Kemensos ditunjuk sebagai garda depan dalam pelaksanaan program ini. Menteri Sosial menyambut baik mandat tersebut dan menyatakan akan mengintegrasikan program Sekolah Rakyat ke dalam berbagai intervensi sosial seperti:
• Pendidikan berbasis komunitas dan keluarga
• Pemberdayaan anak jalanan dan anak tidak sekolah
• Kolaborasi dengan pesantren, rumah ibadah, dan lembaga adat
Kemensos juga akan menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan, organisasi non-pemerintah, dan tokoh lokal untuk memastikan sekolah-sekolah ini berfungsi sebagai pusat pendidikan dan nilai-nilai sosial.
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Konsep Sekolah Rakyat berbeda dari sekolah formal biasa. Sekolah ini dirancang sebagai wadah pendidikan alternatif yang fleksibel namun tetap berstandar. Fokusnya bukan hanya pada akademik, tetapi juga:
• Pendidikan karakter dan budi pekerti
• Keterampilan hidup (life skills)
• Penguatan wawasan kebangsaan dan gotong royong
• Literasi dan numerasi dasar
• Pendidikan inklusif untuk anak disabilitas dan marjinal
Dengan pendekatan yang lebih membumi, Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjangkau kelompok anak-anak yang selama ini tertinggal dari sistem pendidikan formal.
Lokasi Prioritas dan Tahapan Pembangunan
Menurut rencana Kemensos, tahap awal akan dimulai di 50 lokasi prioritas yang berada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Pemilihan lokasi ini berdasarkan data kemiskinan ekstrem, tingkat putus sekolah, serta akses pendidikan yang minim.
Setelah tahap awal, pembangunan akan diperluas secara bertahap hingga mencapai target 200 sekolah dalam lima tahun ke depan. Anggaran program ini akan berasal dari kombinasi APBN, dana CSR, dan dukungan donor internasional yang memiliki kesamaan visi dalam bidang inklusi pendidikan.
Arah Baru Pendidikan Nasional?
Langkah ambisius membangun 200 Sekolah Rakyat menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo tidak hanya fokus pada infrastruktur keras, tetapi juga pembangunan manusia yang berkelanjutan. Dengan melibatkan Kemensos sebagai pelaksana utama, proyek ini sekaligus menguatkan pendekatan kolaboratif antara pendidikan dan perlindungan sosial.
Kini tinggal bagaimana program ini dieksekusi di lapangan — akankah Sekolah Rakyat menjadi solusi nyata untuk mewujudkan keadilan pendidikan? Waktulah yang akan menjawabnya, namun harapan telah ditanamkan.