Pendidikan Inklusif: Bali Gratiskan Kuliah untuk Siswa Tak Mampu Mulai Agustus 2025
Sebuah langkah progresif diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan merata. Mulai Agustus 2025, seluruh siswa dari keluarga tidak mampu di Bali berhak mendapatkan akses kuliah gratis di perguruan tinggi negeri maupun swasta yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi ribuan pelajar yang sebelumnya terhambat ekonomi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Gubernur Bali dalam pidatonya menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi.
“Tidak boleh ada lagi anak Bali yang berhenti sekolah hanya karena tidak mampu. Pendidikan adalah hak semua orang, dan ini saatnya kita wujudkan itu secara nyata,” ujar Gubernur dalam konferensi pers di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Siapa yang Berhak?
Program kuliah gratis ini diperuntukkan bagi lulusan SMA/SMK/sederajat yang berasal dari keluarga tidak mampu, dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera, atau surat keterangan tidak mampu dari desa atau kelurahan. Mereka juga harus lulus seleksi masuk perguruan tinggi yang ditentukan, baik melalui jalur reguler maupun beasiswa daerah.
Biaya yang ditanggung meliputi uang kuliah tunggal (UKT), biaya pendaftaran, dan subsidi biaya hidup untuk mahasiswa yang berasal dari wilayah terpencil di Bali.
Kerja Sama dengan Kampus dan Swasta
Program ini didukung oleh lebih dari 20 institusi pendidikan tinggi di Bali, termasuk Universitas Udayana, Politeknik Negeri Bali, dan sejumlah perguruan tinggi swasta. Pemerintah juga menggandeng sektor swasta untuk menyediakan program magang bersertifikat bagi mahasiswa penerima manfaat, sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman kerja dan dukungan finansial tambahan selama kuliah.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, skema ini tidak hanya bertujuan menghapus hambatan biaya, tetapi juga membentuk ekosistem pendidikan yang mendukung mobilitas sosial dan kemandirian pemuda Bali.
Apresiasi dan Harapan
Program kuliah gratis ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan. Pengamat pendidikan menyebut Bali sebagai salah satu provinsi yang berani mengambil langkah konkrit dalam memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
“Ini bukan sekadar program bantuan, tapi investasi jangka panjang. Semakin banyak anak muda yang terdidik, semakin kuat fondasi pembangunan daerah,” ujar Dr. Ayu Pratiwi, dosen dan pengamat kebijakan pendidikan dari Universitas Pendidikan Ganesha.
Di sisi lain, sejumlah orang tua dan pelajar mengaku sangat antusias menyambut kebijakan ini. Bagi mereka, kuliah bukan lagi mimpi mahal, melainkan peluang nyata yang kini terbuka lebar.
Langkah Menuju Bali yang Lebih Setara
Kebijakan kuliah gratis bagi siswa tak mampu ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Bali kini bukan hanya dikenal sebagai destinasi wisata dunia, tetapi juga sebagai pelopor pendidikan inklusif di Indonesia. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk turut mewujudkan pendidikan yang adil dan merata bagi semua.